Monday, July 2, 2007

harba PII (7)

Kepemimpinan & Manajemen IPDN Harus Segera Dibenahi
Tim Independen Serahkan Rekomendasi ke Presiden Senin Ini
Pikiran Rakyat

BANDUNG, (PR).-Rekomendasi tim independen untuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dijadwalkan akan diserahkan ke Presiden RI, Senin (21/5) ini. Berdasarkan hasil evaluasi, tim merekomendasikan tiga hal fundamental yang perlu dibenahi dalam penyelenggaraan pendidikan di IPDN, yaitu kepemimpinan, manajemen, dan sistem pendidikan.

”Kami dijadwalkan bertemu presiden besok (21/5), untuk menyampaikan rekomendasi tersebut,” kata Ketua Tim Independen untuk IPDN, Ryaas Rasyid, usai mengikuti acara peringatan Hari Bangkit (Harba) Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) ke-60, di gedung Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam (PPPG IPA), Jln. Diponegoro, Minggu (20/5).

Mengenai isi rekomendasi tim independen yang tebalnya mencapai 70 halaman tersebut, Ryaas tidak banyak berkomentar.

Namun, kata dia, tim independen tidak menyarankan pembubaran IPDN. ”Tidak ada usul yang mengarah kepada pembubaran IPDN,” ucapnya.

Ryaas mengaku tidak akan berkomentar panjang lebar soal isi rekomendasi sebelum rekomendasi tersebut disampaikan kepada presiden. ”Secara prinsip, saya tidak bisa kasih tahu sebelum presiden menerimanya. Masa, orang lain tahu lebih dulu dari Beliau. Yang pasti, kami memberi waktu dua tahun untuk mengaplikasikan rekomendasi tersebut,” ujarnya.

Meski begitu, Ryaas menyebutkan tiga hal fundamental yang perlu dibenahi di IPDN. Ketiga hal itu, lanjut dia, memiliki keterkaitan satu sama lain. ”Semua peristiwa di IPDN terjadi karena adanya kegagalan kepemimpinan, manajemen, dan sistem pendidikan,” katanya.

Tidak akan terulang

Bila semua rekomendasi yang diberikan tim independen dilaksanakan, Ryaas menjamin peristiwa kekerasan, apalagi hingga menelan korban jiwa, tidak akan terulang lagi di IPDN.

Perubahan sistem kepemimpinan di IPDN juga akan berpengaruh kepada pejabatnya, yang nanti akan diputuskan presiden.

Selama melakukan analisis lembaga IPDN, Ryaas mengaku tidak mendapat banyak kesulitan, sehingga waktu satu bulan dinilai telah cukup untuk menghimpun semua informasi yang dibutuhkan.

”Awalnya mereka memang sedikit bungkam. Tapi menjadi terbuka, setelah mereka menyikapi kejadian kemarin (kasus kematian praja Cliff Muntu - red) sebagai yang terakhir kali terjadi, dan mereka tidak lagi menoleransi kesalahan,” ujarnya.

Mengenai kabar, posisi dosen IPDN Inu Kencana akan ditingkatkan, menurut Ryaas, masalah itu tidak menjadi urusan tim. ”Itu diatur oleh intern mereka, tim independen tidak mencakup soal itu.”

Begitu pun soal pelaksanaan sensus mahasiswa yang dilakukan jajaran IPDN pekan lalu, Ryaas menegaskan, hal tersebut bukan bagian dari tugas tim independen. ”Itu hanya tugas internal sehari-hari saja untuk mengetahui berapa persisnya jumlah mahasiswa yang tinggal,” kata Ryaas. (A-158)***

No comments:

 
@Copyright © 2007 `Anu Sok Ngoprek` PKPII Design by Boelldzh
sported by PKPII (Paguyuban Kader Pelajar Islam Indonesia) Bandung Raya
email; ekspiibdg[ET]gmail[DOT]com